Setiap orang pasti merasakan di dalam kandungan seorang ibu, di saat itulah seorang manusia di tetapkan nasibnya selama di dunia, baik mengenai Rezeki, Jodoh dan Ajalnya nanti. selama di dalam kandungan walaupun dalam keadaan gelap dan sempit, seorang bayi bisa berbicara dengan ibunya melalui caranya sendiri, tidak hanya pada seorang ibu, ternyata bayi juga mampu melakukan komunikasi dengan Allah sebagai janjinya di kehidupan nanti.
Suatu ketika seorang bayi siap di lahirkan ke dunia menjelang di turunkan dia bertanya kepada Allah "Ya Allah bagaimana cara saya hidup di dunia? saya begitu kecil dan lemah". Allah menjawab "Aku telah memilih satu malaikat untukmu ia akan menjaga dan mengasihimu". Bayi "saya cukup merasa bahagia, saya bisa bersenang-senang dan selalu bertawa, saya takut di sana tidak bisa seperti sekarang." Allah menjawab"Janganlah engkau takut malaikatmu akan selalu bersamamu, tersenyum untukmu setiap hari,kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih bahagia". Bayi"Apa yang dapat saya lakukan saat ingin berbicara kepadamu Ya Allah?".Allah menjawab "Malaikat mu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa". Bayi "Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat siapa yang akan melindungi saya?". Allah menjawab "Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun". Bayi "Tapi saya akan bersedih karna tidak melihat Engkau lagi Ya Allah".Allah menjawab "Malaikatmu akan mencerikan kepadamu tentang aku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu".
Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan sang anak dengan suara lilih bertanya "Ya Allah jika saya harus pergi sekarang bisakah engkau memberi tahuku siapakah nama malaikat yang akan menjagaku?". Allah menjawab "Kamu dapat memanggil nama malaikat mu itu adalah IBU, oleh sebab itu sayangi orang yang telah melahirkanmu, kenanglah ibu yang telah menyangimu, ingatkah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan selimut membalut tubuhmu, ingat kah engaku ketika jemari ibumu mengusap lembut kepalamu, ingat kah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit, ingat kah engkau ketika kau tidak menyuruh kau mencuci baju kecilmu dengan senang dan tanpa marah-marah mencium baju kotormu den mencucikannya untukmu, lalu bagaimana denganmu saat ibumu memohon pertolongan mu untuk mencucikan bajunya. di saat kau melupakannya atau mungkin tidak memperhatikannya ibumu selalu menyebut namamu lewat doa tengah malam berbasuh air wudhu,untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi. sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah dimana tempat kau di lahirkan, kembalilah, mohon maaf kepada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu. jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindu di masa datang, ketika ibu telah tiada. tidak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita, tidak ada lagi senyuman indah tanda bahagia, yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya, dan yang hanya adalah baju yang di gantung di lemarinya, tidak ada lagi dan tidak akan adalagi yang meneteskan airmata mendoakanmu setiap hembusan nafasnya ketika ibumu sudah tiada. pulanglah dan kembali lah segera, peluklah ibumu yang selalu menyayangimu, berikanlah kebahagian selalu kepada ibumu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya".